Minggu, 05 November 2017

Konsep Dasar Wanita Wirausaha




        1.      Dorongan R.A. Kartini
Wanita berdikari atau wanita berwirausaha sudah sejak lama menjadi pemikiran dan isi hati Ibu Kartini. Dunia bisnis atau dunia wirausaha bukan milik kaum Adam semata sebagai pemain tunggal, tapi dunia ini sudah menjadi trend masa kini buat wanita. Jumlah wanita yang terjun di dunia wirausaha tidaklah sedikit. Bahkan tidak jarang di berbagai perusahaan besar, wanitalah yang memegang peranan penting sebagai pucuk pimpinan. Inilah kenyataannya bahwa wanita bisa disejajarkan dengan pria dari segi bisnis.

Diungkapkan oleh DR. Suparman Sumahamijaya (1980:96): Sesungguhnya Ibu Kartini telah merintis pendidikan mandiri bagi wanita sejak beliau berumur 16 tahun, sejak sekitar tahun 1893. Hal ini dapat dibuktikan dari hampir semua tulisan Ibu Kartini yang termuat di dalam kumpulan surat-suratnya yang dibukukan dengan judul Door Duisternis Tot Licht, dimana hampir setiap halaman surat-suratnya penuh dengan kata-kata perlunya pengembangan watak dan pembentukan watak di atas pendidikan otak. Karena dengan pembentukan watak, Ibu Kartini yakin manusia akan lebih mampu untuk berdiri sendiri, tidak bergantung dari kerabat dan dari siapapun. Berkali-kali ditekankan perlunya kepercayaan pada diri sendiri.

Surat-surat Ibu Kartini dibukukan pula dengan judul Letters of A Javanese Princess dan beredar di Amerika semenjak tahun 1921 oleh Charles Scribner Sons, New York. Penerjemahnya yang bernama Agnes Louise Symmers menyebutkan bahwa Ibu Kartini dalam perjuangannya menyadari bahwa The freedom of women could only come through economic independence (kebebasan wanita hanya bisa datang dari kebebasan ekonomi). Perjuangan Kartini bukan hanya kaum wanita saja, tetapi dia berjuang untuk seluruh kemanusiaan yang selama ini tidak bisa dilakukan oleh wanita. Walaupun usia beliau hanya mencapai 25 tahu, tapi beliau berhasil menyajikan karya tulis sebanyak kurang lebih 450 halaman, yamg mana karya tulis tersebut mengandung kepadatan kata-kata dengan arti yang sangat dalam, keras, dan mengesankan.

Kemampuan berwirausaha bisa kita ukur dengan skala minat dan keinginan dalam berwirausaha, meskipun skala tersebut tidak mutlak kebenarannya, akan tetapi setidaknya bias menjadi toak ukur sejauh mana minat usaha kita, atau minat kita dalam berwirausaha.

         2.      Skala Pengukuran Wirausaha
Mengukur diri sendiri dengan cara melingkari salah satu angka yang sesuai dengan pribadi anda. Arti dari masing-masing angka adalah:
5 = Sangat Kuat
4 = Kuat
3 = Sedang
2 = Lemah
1 = Lemah Sekali

Pedoman wawancara adalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana sejarah hidup pemiliknya?
2.      Apakah salah seorang famili dari pemilik memiliki usaha ?
3.      Apakah pemilik ini pernah bekerja di perusahaan sebelumnya?
4.      Pernakah ia memimpin perusahaan sebelumnya?
5.      Adakah dasar pengetahuan yang ia miliki yang mendorong untuk membuka usaha?
6.      Mengapa ia terdorong untuk membuka bisnis ?
7.      Mengapa ia memilih bisnis di bidang ini?
8.      Apakah bentuk hokum dari usaha ini?
9.      Apakah ada perijinan yang perku diurus dulu sebelum perusahaan berjalan?
10.  Berapa jumlah uang yang ia miliki pada saat membuka usaha?
11.  Dari mana ia mendapatkan uang itu?
12.  Apakah jumlah uang itu ideal untuk memulai usaha?
13.  Berapa lama ia mampu untuk mencapai titik “break event”
14.  Bagaimanakh perencanaan yang dibuat oleh pemilik sebelum membuka usaha?
15.  Berapa lama ia menyusun perencanaan, dan apakah selalu dikembangkan?
16.  Adakah tenaga ahli yang ia gunakan? Tenaga ahli dalam bidang apa?
17.  Bagaimana dan mengapa ia memilih lokasi di tempat ini
18.  Apakah ia mempromosikan pembukaan usahanya?
19.  Masalah apakah yang ia hadapi sejak membuka usaha sampai sekarang?
20.  Bagaimana mengatasi masalah itu?
21.  Catatan apa saja yang ia buat dalam perusahaan?
22.  Bagaimana reaksi familinya terhadap kegiatan usahanya?
23.  Apakah keuntungan dan kerugian membuka usaha?
24.  Informasi dan keterampilan apa saja yang diperlukan untuk membuka usaha ini?
25.  Nasehat apa yuang ia berikan apabila ada wanita lain yang ingin membuka usaha sejenis?
26.  bagaiman masa depan dari usaha ini?

Pada umumnya orang terdorong membuka usaha sendiri karena faktor berikut:
1.      Membuka kesempatan untuk memperoleh keuntungan
2.      Memenuhi keinginan dan minat pribadi
3.      terbuka kesempatan untuk menjadi “Bos”
4.      Adanya kebebasan dalam manajeman

Dengan adanya dorongan diatas , maka pada saat permulaan orang ingin membuka usaha dalam bentuk perorangan, dan setelah usahanya berkembang, maka orang mulai mempertimbangkan bentuk usaha lain misalnya persekutuan yang berbadan hukum. 

         3. Faktor-faktor yang Menunjang                     / Menghambat Wirausaha
a. Faktor yang menunjang wanita wirausaha
1.      Naluri kewanitaan yang bekerja lebih cermat, pandai mengantisipasi masa depan, menjaga keharmonisan, kerja sama dalam rumah tangga dapat diterapkan dalam kehidupan usaha.
2.      Mendidik anggota keluarga agar berhasil dikemudian hari, dapat dikembangkan dalam personel Manajement Perusahaan.
3.      Faktor adat istiadat, contohnya di bali dan sumatra barat, dimana wanita memegang peranandalam mengatur ekonomi rumah tangga.
4.      Lingkungan kebutuhan hidup seperti jahit menjahit, menyulam, membuat kue, aneka masakan, kosmetika, mendorong lahirnya wanita pengusaha yang mengembangkan komoditi tersebut.
5.      Majunya dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karir, menjadi pegawai, atau membuka usaha sendiri dalam berbagai bidang usaha.

b. Faktor yang menghambat wanita Wirausaha yaitu:
a.       Faktor kewanitaan, dimana sebagai ibu rumah tangga ada masa hamil, menyusui, tentu agak menganggu jalanya bisnis. Hal ini dapat diatasi dengan dengan mendelegasikan wewenang atau tugas kepada karyawan lain. Tentunya pendelegasian ini mempunyai keuntungan dan kerugian.jalannya perusahaan tidak akan persis sama bila dipimpin oleh pemilik sendiri, jadi ada dua kemungkinan, lebih baek atau lebih buruk.

b.      Faktor sosial budaya, adat istiadat, wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab penuh dalam urusan rumah tangga, bila anak atau suami sakit, ia harus memberi perhatian penuh, dan ini akan mengganggu aktivitas usahanya. Jalannya bisnis yang dilakukan oleh wanita tidak sebebas yang dilakukan oleh laki laki.

c.  Faktor emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan dan juga bisa merugikan, misalnya dalam mengambil keputusan, karena ada faktor emosional, maka keputusan yang diambil akan kehilangan rasionalitasnya. Juga dalam memimpin karyawan, muncul elemen2x emosional yang mempengaruhi hubungan dengan karyawan pria atau wanita yang tidak rasional lagi.

d.   Sifat pandai, cekatan, hemat dalam mengatur keuangan rumah tangga, akan mempengaruhi terhadap keuangan perusahaan. Kadang kadang wanita pengusaha agak sulit dalam mengeluarkan uang, dan harga – harga dipasang agak tinggi. Kibiasaan kaum ibu ialah bila mau membeli ia menawar rendah skali tapi bila menjual ingin tinggi.

Penyebab beberapa pelaku bisnis kecil mengalami KEGAGALAN :
1.      Management incompetence – kurang menguasai manajemen
2.      Lack of industry experience – kurang pengalaman dalam industry
3.      Inadequate financing – kekurangan modal
4.      Poor business planning – perencanaan bisnis kurang matang
5.      Unclear or unrealistic goals – kurang jelas, tidak realistic dalam menetapkan tujuan
6.      Failure to attract and keep target customer – tidak berhasil menarik konsumen
7.      Uncontrolled growth – pertumbuhan tidak terkendali
8.      Inappropriate location – lokasi kurang cocok
9.      Poor inventory and financial controls – keuangan kurang kontrol , persediaan barang kurang mencukupi

 4.      Perbedaan Wanita Wirausaha dan Pria Wirausaha
Wanita pengusaha bertumbuh sangat pesat di Amerika, terutama di segmen bisnis kecil. Wanita membuka bisnis dua kali lipat banyaknya dari pria. Pada saat ini wanita memiliki sepertiga dari semua bentuk bisnis, dan diharapkan akan tumbuh menjadi 50% wanita pengusaha pada tahun 2000.

Perbedaan-perbedaan ini antara lain :
1.      Wanita Pengusaha dimotivasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan adanya frustasi dalam pekerjaan sebelumnya, dia merasa terkekang karna tidak dapat menampilkan kebolehannya dan mengembangkan bakat2x yang ada pada dirinya
2.      Dalam hal permodalan bisnis pria pengusaha lebih leluasa memperoleh sumber modal sedangkan wanita memperoleh modal dari tabungannya, harta pribadi dan pinjaman pribadi, agak sulit bagi wanita pengusaha memperoleh pinjaman perbankan dibandingan kaum pria.
3.      Mengenai karakteristik kepribadian wanita pengusaha mempunyai sifat toleransi dan flexible, realistik dan kreatif, antusias dan enerjik dan mampu berhubungan dengan lingkungan masyarakat dan memiliki medium level of self confidence, kaum pria self confidencenya lebih tinggi dari kebanyakan wanita.
4.      Usia memulai usaha pria rata2x umur 25-35, sedangkan wanita di berusia 35-45.
5.      Kerabat yang menunjang pada pengusaha wanita adalah keluarganya, suami, organisasi wanita dan kelompok kelompok sepergaulannya.
6.      Bentuk bisnis yang dibuka pada pria pengusaha lebih banyak ragamnya akan tetapi pada wanita pengusaha kebanyakan berhubungan bisnis jasa, pendidikan, konsultan, dan public relation.

DAFTAR PUSTAKA

    Alma, Buchari. 2011. Kewirausahaan.                            Bandung:Alfabeta

   Hisrich, R. D., et al.2008. Entrepreneurship, Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat

   PO Abas Sunarya, Sudaryono dan Asep Saefullah. 2011. Kewirausahaan.      Yogyakarta:   CV Andi Offset




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Model Pembelajaran Perubahan Perilaku

A.     Konsep Model Pembelajaran Modifikasi Tingkah Laku Keluarga model-model tingkah laku ini penekanannya adalah atas usaha-usaha men...